Derskripsi Aktivitas Qurani Atabah Suci Irak Menurut Juri Mahfel
Menurut Iqna, Ustad Seyyed Hasanain Al-Hallu, juri Irak dan qari haram suci Huseini dan Abbasi (as), serta juri program televisi Mahfel yang disiarkan di Channel 3 Republik Islam Iran TV, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan IQNA: "Saya mendukung kantor berita IQNA. Saya sangat mengapresiasinya dan mengikuti beritanya mengenai isu-isu Alquran di berbagai negara di dunia Islam.”
Dalam percakapan ini, ia memperkenalkan dirinya sebagai berikut: “Saya adalah abdi Alquran dari Irak dan abdi haram suci Abbas (as). Saya adalah direktur Pusat Proyek Alquran dari Lembaga Ilmiah Alquran, yang berafiliasi dengan haram suci Abbasi, dan gelar kebanggaan saya adalah qari dan muazin haram suci Imam Husein dan Abul Fadhl al-Abbas (as).
Juri asal Irak ini mengatakan tentang musabaqoh Alquran Internasional ke-40 yang diadakan di Republik Islam Iran. “Musabaqoh Alquran Internasional yang diadakan di Republik Islam Iran mengalami kemajuan pesat setiap tahunnya, baik dari segi jumlah peserta maupun qari. Tahun ini, lebih dari 100 negara telah berpartisipasi dalam kompetisi tersebut,” ucapnya.
Menyatakan bahwa tingkat para hafiz dan qari juga meningkat pesat. “Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat lemahnya partisipasi di beberapa negara, namun dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat pertumbuhan partisipasi peserta dari negara-negara jauh, bahkan negara yang tidak terlalu peduli dengan bacaan Alquran. Oleh karena itu, dengan partisipasi negara-negara ini, kita menyaksikan pertumbuhan yang signifikan dalam bidang membaca dan menghafal Alquran,” ucapnya.
Seyyed Hasanain Al-Hallu mengatakan tentang kegiatan Alquran di haram suci di Irak. “Setiap atabah suci memiliki koleksi Alquran yang lengkap dan masing-masing memiliki kegiatan Alquran khusus di bidang budaya, pendidikan, dan sejenisnya. Ada juga organisasi bernama Majelis Ilmiah Alquran di Haram Suci Abbasi, yang bersama dengan departemen administrasi terkait, mencakup koleksi profesional seperti sekolah-sekolah Alquran di provinsi, dan ada juga pusat- mencakup koleksi profesional, termasuk sekolah Alquran di provinsi, dan ada juga pusat di tingkat tinggi dan profesional. Misalnya, Center for Quranic Projects berfokus pada pembacaan Alquran dan telah mengumpulkan sekelompok qari yang berpartisipasi dalam kompetisi nasional dan internasional dan juga memiliki banyak proyek untuk qiraat Alquran.
Ada juga pusat penerbitan Alquran, serta pusat ilmu dan konsep Alquran. Demikian pula, masing-masing Atabah memiliki organisasi ke arah ini.
Mengenai program khusus makam Abbasi, Al-Hallu mengatakan: “Makam Abbasi memiliki rencana lengkap untuk memublikasikan Alquran di luar Irak dan akan segera menerapkannya di negara-negara Afrika yang kekurangan dan tidak kekurangan, serta di negara lain seperti Lebanon.”
Di penghujung ia menekankan, pertemuan singkat yang terjadi di sela-sela musabaqoh menciptakan ranah yang cocok bagi persatuan umat Islam dan mempererat hubungan antar negara. (HRY)
