NamaAllah
Layanan Berita: Bertolak bahwa konten dari kantor berita IQNA adalah untuk mempromosikan budaya Qurani dalam pelbagai bidang sastra, politik, artistik, sosial, ekonomi dan lainnya, grup berita IQNA dengan memperhatikan kebutuhan audien dan perlunya menjelaskan konsep-konsep Alquran di bidang-bidang ini, metode IQNA dalam memproduksi konten ada dua macam: A) Event Poros: Mencakup liputan berita-berita acara pelbagai domain. B) Subjek poros: Mencakup topik-topik pelbagai Alquran berdasarkan kebutuhan dan persyaratan audiens dan prioritas serta kebijakan media IQNA. Proses subjek poros IQNA dilakukan dengan melakukan konsultasi dengan para profesor dan ahli tingkat lanjut dalam menentukan dan mengarahkan subjek dan mewawancarai para ahli dan pakar di lapangan dan akhirnya, konten yang dihasilkan, diterbitkan dalam bentuk digital dan tertulis. IQNA sekarang memiliki 8 layanan dan 65 sub-situs berita sebagai berikut: 1- Aktivitas Qurani (aktivitas Alquran , institusi Alquran , tokoh dan jurnalis kehormatan) 2- Politik dan ekonomi (politik dan ekonomi) 3- Pendidikan (pemikiran, hauzah dan universitas) 4- Sosial (komunitas, kesehatan dan dunia maya) 5- Budaya (sastra, seni, jihad dan epik) 6- Internasional (Persia, Arab, Inggris, Perancis, Rusia dan Urdu dll) 7- Cabang Provinsi 8- Multimedia dan Galeri. Jurnalis Kehormatan IQNA: Layanan jurnalis terhormat IQNA diluncurkan pada tahun 83 dalam rangka menerima seorang reporter kehormatan dan menyediakan sebagian besar kebutuhan harian untuk berita Alquran di seluruh negeri. Kelompok ini sekarang mempekerjakan total 7268 jurnalis terdaftar dan lebih dari 5.300 jurnalis aktif dan mengirim rata-rata 120 berita setiap hari. Banyak jurnalis kehormatan dari IQNA telah meraih penghormatan dan peringkat di pelbagai festival blogging, agama, media, dan bahkan bidang keilmuan negara, yang kesemuanya itu dikarenakan berkah mengabdi pada Alquran. Pusat Jurnalis IQNA "Naba" Pusat Jurnalis IQNA, 'Naba' didirikan untuk merekrut, melatih, dan memilih jurnalis yang terpelajar dan termotivasi di bidang berita ma’arif Quran dan Agama dan berencana untuk mengumpulkan sekelompok remaja dengan tujuan bersama dari seluruh negeri; Sehingga hadir di kantor berita, untuk menyediakan berita, mereka akan menerima pelatihan yang diperlukan untuk mendapatkan izin supaya memasuki profesi jurnalisme di bidang ilmu Quran. Sejatinya pusati ini adalah rantai antarmuka jurnalis dengan para aktivis Ulumul Quran untuk memenuhi kebutuhan negara akan jurnalis terlatih dan terampil. Kegiatan dan Program Sampingan IQNA: IQNA memiliki program lain, selain dari program dan tujuan yang ditetapkan, yang disebut di bawah ini: A) Menyelenggarakan Pertemuan Khusus: Untuk mempelajari aspek-aspek yang berbeda dari suatu subyek dan menyediakan kebutuhan teoritis di pelbagai bidang Alquran, serangkaian pertemuan khusus diselenggarakan dengan kehadiran para ahli dan juga awak media di tempat kantor berita IQNA. Serangkaian pertemuan kajian mistisisme yang baru muncul, gaya hidup aman, sesi teorisasi ekonomi dari sudut pandang Alquran dan lain-lain adalah salah satu program paling akhir dari IQNA. B) Publkasi bulletin Rayeheh Publikasi bulletin berita dwi-mingguan Rayeheh, termasuk aktivitas tertulis dari IQNA, sejauh ini telah diterbitkan 119 edisi, yang sejatinya adalah perbendaharaan dari materi yang tersedia dalam setiap edisi dengan melihat waktu, subjek serta tema yang dikaji dalam pelbagai layanan berita, seperti halnya peristiwa-peristiwa besar Qurani dan demikian juga melestarikan makam dan kedudukan tokoh-tokoh kenamaan Qurani, untuk akses topik-topik dan mudah bagi para audien secara tertulis. Bulletin tersebut sejauh ini dalam menganalisa sejumlah tokoh terkemuka seperti Ayatollah Sayyid Abdol ‘Ala Sabzevari, Mohammad Hadi Ma'refat, Seyyed Mohammad Hosseini Zanjani, Jafar Subhani, Nasser Makarem Shirazi, Javadi Amoli, Mazaheri, serta topik-topik seperti studi mistisisme asli Islam dan spiritualitas yang baru muncul, peran masjid dalam melembagakan nilai-nilai Alquran dalam masyarakat, kajian rencana nasional gerakan Alquran , posisi dan peran wakaf dalam masyarakat Islam dan lain sebagainya telah diterbitkan. C) Penyelenggaraan dan Partisipasi dalam Konferensi Alquran: Sesuai dengan misinya, IQNA telah berhasil berkontribusi dan memiliki peran dalam menyelenggarakan banyak festival dan konferensi Alquran, dan atau IQNA sendiri yang menyelenggarakan aktivitas semacam ini. "Festival Internasional Blog Alquran Pertama", "Festival Nasional Bluetooth Alquran Pertama" dan lain-lain dapat dianggap sebagai salah satu program yang dilaksanakan oleh IQNA; Partisipasi dalam pelbagai konferensi, pameran dan festival, serta banyak festival Quran baik domestik maupun luar negeri, juga masuk dalam agenda IQNA. Direktur eksekutif agensi berita: Seyyed Mohammad Javad Shoushtari Editor Redaksi Persia: Masoumeh Sabour Direktur Aktivitas Alquran (Kegiatan dan Institusi Quran): Siddiqa Sadeghin Direktur Departemen Politik dan Ekonomi: Mojtaba Barzegari Direktur Departemen Pendidikan (Pemikiran, Hauzah dan Universitas): Mohammad Parsaeian Direktur Kelompok Sosial (Masyarakat, Kesehatan, dan Cyberspace): Marzieh Mangeli Direktur Departemen Kebudayaan (Sastra, Seni, Jihad dan Epik): Mina Heidari Direktur Cabang Provinsi: Seyedmilad Ousia Direktur pusat koresponden Naba: Ashraf Basiri Direktur Galeri: Ali Chasheni gir Direktur Multimedia Group: Nafiseh Rostam Pemimpin Redaksi Internasional: Maryam Rajabi Penanggung jawab bagian internasional (Persia): Armin Soleimani Penanggung jawab bagian internasional (Arab): Javad Parsamehr Penanggung jawab bagian internasional (Inggris): Seyed Hossein Beheshti Shakib Penanggung jawab bagian internasional (Prancis): Parvaneh Salehi Penanggung jawab bagian internasional (Turki Istanbul dan Turki Azerbaijan): Morteza Karimi Penanggung jawab bagian internasional (Urdu): Mohammad Hossein Hosseini Penanggung jawab bagian internasional (Rusia): Masoumeh Dad Penanggung jawab bagian internasional (Italia dan Spanyol): Sana Khaleghi **************************** Panduan Profesional Jurnalis IQNA Pola perilaku, jurnalis Qurani, dengan hukum Alquran, sirah Nabi Muhammad dan Khatamun Nabiwyyin, Nabi Muhammad al-Mustafa, Nabi Muhammad (saw), adalah sumber serangkaian pembawa wahyu. Amanat wahyu dan kepercayaan masyarakat, yang baik hati dan berbelas kasih untuk semua orang dan santun terhadap orang-orang mukmin, karenanya publikasi berita dalam situs berita IQNA adalah dalam hal memberikan informasi dan bukan hiburan, namun misi berita Qurani adalah untuk menghindari kelalaian. Di IQNA, pemberitaan berita bukan merupakan faktor untuk kepentingan pemilik media, karenanya setiap berita yang merusak privasi dan kebahagiaan sosial, seperti penyebaran berita palsu, hoax, gosip media dan bahkan ketidakpedulian dalam penyampaian berita yang dibutuhkan oleh masyarakat, ini memberikan madharat duniawi dan juga mendatangkan siksa akhirat, karenanya moto yang dibawa IQNA untuk penyampaian berita, "Pemberitaan untuk kebaikan dan penyadaran bagi manusia." Jurnalis harus memiliki penguasaan atas subjeknya, dimana orang lain tidak menguasainya. Jurnalis fasih dalam mengimplementasikan materi berita dan harus dilingkupi keceradasan. Dalam sistem pemerintahan Islam, yang telah menjadi sistem besar, tidak ada cari muka, pujian, dan mencari sanjungan. Cakupan jurnalis Qurani memungkinkan untuk menjelaskan dengan berani dan otoritas subjek yang mengelilinginya. Pengaturan berita Qurani didasarkan pada arahan Naba Adzim. Pedoman-Pedoman di bawah ini adalah bagian dari Prinsip Jurnalisme IQNA: Upaya menjaga perdamaian internasional dan menghormati nilai-nilai universal kemanusiaan Menghormati kemerdekaan dan kedaulatan nasional, ketertiban dan keamanan publik dan kenyamanan serta kesehatan masyarakat Menghormati prinsip dan keyakinan agama monoteistik, tradisi etnis dan nasional, fondasi moral yang baik dan kesucian umum Menghormati privasi dan martabat manusia Atensi khusus pada keakuratan praktik profesional dan penulisan berita berdasarkan menjaga moralitas Menjahui plagiarisme, mengubah teks dan dokumen serta melindungi rahasia professional Menjauhi disparitas dan menyebarkan berita untuk mempromosikan kasih sayang dan empati Tidak mempublikasikan jurnalisme dengan iklan, propaganda politik dan penolakan segala bentuk materi dan imbalan illegal Penolakan untuk menerima tekanan dan ancaman apa pun untuk menerbitkan atau tidak mempublikasikan konten dan untuk memperbaiki pernyataan palsu dan untuk menghormati hak jawab pembaca.
|
||
|